‘Cak Culay Nabuy Nabuy’ dan Maroko Jadi Idola, Fenomena Semesta!
Rabu, 14 Des 2022 10:03 WIB
Sejak beberapa hari kemarin hingga hari ini, ada 2 catatan yang menyita perhatian saya. Pertama, tim nasional Maroko yang Kamis (15/12/2022) dinihari nanti akan melawan Prancis memperebutkan tiket ke final Piala Dunia 2022 Qatar. Kedua, terkait single “Cak Culai Nabuy Nabuy” yang di hari keempat rilis, viewers-nya di YouTube sudah hampir mencapai 100 ribu secara organik.
Single ini dinyanyikan oleh Yusuf Cak Culay, anak muda tampan asal Lampung. Lagu tersebut bukan hanya viral di Lampung saja, namun sudah merebak ke berbagai daerah di pulau Sumatera lainnya. Single berbahasa dan logat Lampung itu juga sudah nyeberang ke pulau Jawa “meracuni” telinga provinsi Banten dan ibu kota Jakarta.
Pertama dan kedua ini mencuat, bergema dan diidolakan, tentu saja karena alasan tersendiri. Mengapa diidolakan? Analisa saya, secara nyata keduanya punya konsep juara untuk bersaing dengan yang lain.
Artinya antara Maroko dan “Cak Culay Nabuy Nabuy” berjuang dari bawah dengan militan, dan semuanya bisa dibuktikan secara terukur dan otentik. Sementara yang kedua karena faktor dukungan alam semesta, biasa disebut dengan faktor “X”. Karena tanpa didukung semesta, Maroko dan “Cak Culay Nabuy Nabuy” tak akan diidolakan seperti sekarang ini. Siapa yang bisa melawan semesta? Maroko dan “Cak Culay Nabuy Nabuy” sangat fenomenal.
Antara Maroko dan “Cak Culay Nabuy Nabuy” pastinya sama-sama berada di skop dunia internasional. Kalau tim sepak bola Maroko ikutan di ajang perhelatan Piala Dunia, maka “Cak Culay Nabuy Nabuy” lewat all platform digital seperti YouTube juga akan mendunia. Walaupun sebenarnga Maroko lebih dahulu tercatat di sejarah sepak bola dunia sebagai tim asal benua Afrika pertama yang bisa melaju ke babak semifinal di Piala Dunia.
Saya yakin, single “Cak Culay Nabuy Nabuy” ini juga akan tercatat dalam sejarah musik Indonesia, sebagai lagu berbahasa Lampung pertama yang mendunia. Semoga!
Salam “No Music No Life”
RK