Aksi Lawan Kejahatan Karya Cipta Wajib Didukung
Terlepas saya seorang produser musik, sejak muda saya sangat kritis terutama dalam melawan kebatilan di dunia musik. Dulu saya berpikirnya sederhana, di saat maraknya pembajakan kaset dan CD (fisik), siapa lagi yang akan berperang melawan kejahatan pembajakan itu?
Kalau bukan kita sendiri selaku bagian pemilik karya musik, yang “harta karun” nya dikangkangi para pembajak, siapa lagi? Tapi, perjuangan melawan pembajakan yang saya dan tim NAGASWARA lakukan sejak tahun 2005 bukan perkara gampang.
Lewat LK-Gerakan Anti Pembajakan (GAP), saya bersama kawan-kawan yang peduli dengan anti pembajakan, menabuhkan gendrang perang terhadap pembajakan karya musik. Mungkin ada sebagian orang berpikir cara-cara saya yang “all out” saat itu, termasuk kategori “gilak”.
Namun, itulah sebuah perjuangan saya di dunia musik Indonesia. Musik menjadi bagian hidup saya. Apa pun yang mencoba mencederai atau merusaknya, terutama pembajakan saat itu, haris dilawan. Hingga kini pun hati saya selalu tergerak jika karya musik dijajah oleh para pembajak.
Saya merasa bangga dengan pergerakan yang saya lakukan waktu itu. Padahal, banyak waktu dan tenaga yang tersita untuk melakukan aksi mulia tersebut. Kalau hanya nada ancaman dan surat kaleng sudah biasa saya terima. Hal tersebut adalah resiko dari sebuah gerakan moral untuk masa depan musik Indonesia.
Semangat untuk perbuatan mulia di dunia musik tanah air tak pernah pudar dari jiwa raga saya. Selama hayat masih dikandung badan, karya musik Indonesia harus merdeka dari belenggu apa pun, termasuk pembajakan karya cipta dalam bentuk apa pun saat ini!
Salam No Musik No Life!
RK
Mau tau berita lainnya, baca di sini