Baim, Musisi Konsistensi Ruang dan Waktu
Ibrahim Baim Imran atau Baim yang juga salah satu personil The Dance Company (TDC), baru saja merilis single terbarunya berjudul “Kau Milikku”. Single ini diremake dari nomor lama Baim berjudul sama yang pernah rilis tahun 2004.
Perjalanan bermusik dan berkarya seorang Baim di industri musik Indonesia sangat menarik diikuti. Baim sendiri adalah salah satu musisi yang karyanya saya ikuti dari dulu. Ini yang menjadi alasan kenapa saya mau berkolaborasi dengan Baim sebagai seorang musisi.
Baim termasuk musisi yang selalu konsisten dalam berkarya mengisi ruang dan waktu. Setiap karya lagunya punya konsep. Baik dari produksi rekaman hingga konsep produksi video klipnya. Semuanya berkesinambungan.
Lewat single “Kau Milikku” yang dirilis di NAGASWARA, saya ingin menyikapi 2 hal yang menarik dari Baim. Pertama, single ini secara musik masih sangat mengikuti trend, sehingga ramah di telinga. Baim mampu meracik ulang lagunya dengan rasa segar.
Selanjutnya, secara video klip, single yang 18 tahun lalu menampilkan Davina sebagai model video klipnya, kini sosok yang sama kembali dihadirkan di akhir video klip. Sengaja atau tak sengaja, “plot twist” di bagian ini menjadi salah satu kecerdikan dan kejeniusan Baim dalam berkonsep untuk karya musiknya.
Di lain sisi, Baim juga terhitung sangat produktif dalam berkarya. Dia bisa memposisikan dirinya sebagai penyanyi solo dan di sisi lain menjadi personil band TDC. Baim tetap berkarya untuk diri sendiri, juga sebagai personil TDC.
Hal menarik lain dari Baim adalah di saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu, di saat kebanyakan musisi tiarap, Baim malah semangat berkarya. Setidaknya di masa-masa tersebut, ia tampil berkolaborasi dalam dua single berbeda dengan Dira Sugandi dan Asteriska.
Baim lewat kreativitasnya tidak lagi dibatasi ruang dan waktu. Ia pandai menyiasati kelebihan digital di masa sekarang. Dunia musik Indonesia patut berbangga dengan Baim!
Salam “No Music No Life”,
RK
