Artist Info
Biography
Spotify
YouTube
Berawal dari rajin ngonten waktu masih bekerja sebagai karyawan, Syahriyadi sukses berkarir di label rekaman. Semua itu terjadi sejak Syahriyadi sempat beberapa kali viral ketika dirinya mencover lagu.
“Jadi ada salah satu video aku yang pecah seribu itu, fyp lah, lalu diajak lagi sama Bang Tegar ke channel lain dengan kwalitas lebih bagus,” beber Syahriyadi, kepada NAGASWARA News, Kamis (14/7/2022)
Setelah sukses cover single pertama, Syahriyadi melanjutkan dengan projek cover berikutnya. Kemudian, ada yang mengajaknya cover lagu di TikTok dengan konsep lebih bagus, seperti lagu “Pecah Seribu”, “Selalu Tersimpan”, dan “Pecah Seribu” lagi, di channel yang berbeda.
Terjadi trending pada dua bulan lalu, dari ketiga lagu itu terjadi viral hampir berbarengan. “Jadi ceritanya ketika Bang Tegar bikin lagu, gimana kalau kita bikin, kamu yang nyanyikan aja,” ujar Sariyadi menirukan ucapan Tegar (pencipta lagu “Ra Due Yank” Raja Panci feat. Ovy Sovianty).
Nah, tidak menunggu waktu lama, ia dibawa Tegar ke NAGASWARA. Dan Kamis kemarin, langsung syuting single perdana di kawasan Cakung, Jakarta Utara.
Menurut anak pertama dari dua bersaudara itu, single yang rencananya akan dikasih judul “Hatiku Bukan Mainan”. Syairnya tentang suatu hubungan yang dikhianati berulang-ulang.
“Ketika aku punya cewek, itu mengkhinati terus berulang-ulang, aku nanyain dia terbuka aja, jangan ditutup-tutupin, aku sudah tahu,” jelas Syahriyadi.
Syahriyadi sendiri mulai nyanyi sejak duduk di bangku SD kelas 5 Barabai, Kalimantan Selatan. Ia baru ke Jawa bulan Februari kemarin, karena banyak permintaan off air berkat viral lagu-lagu cover tersebut.
Syahriyadi mendapat darah seni dari ibu kandungnya. Dulu sang ibu juga gemar bernyanyi. Walau hanya bersenandung di waktu senggang, setidaknya itu menunjukkan kwalitas vokalnya yang turun temurun ke Syahriyadi.
“Dulu ibu suka lagu Melayu dangdut gitu, kalau ada acara hajatan ikut nyanyi, ikut lomba juga,” paparnya.
Sebelum ke Jakarta, ia disibukkan oleh pekerjaan dia sebagai karyawan di sebuah kafe. Selama menjadi pelayan kafe, ia juga menyempatkan diri untuk bikin konten.
Dua tahun bekerja di sebuiah kafe, Syahriyadi sempat pindah kerja menjadi salesman dan kembali lagi ke tempat kerja di kafe itu.
Memang, semenjak lulus dari SMA Negeri 4 Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Syahriyadi langsung bekerja membantu ekonomi keluarga. [KimSadewa]