Artist Info
Biography
Spotify
YouTube
Merilis single “Jika Kau Jadi Aku” dengan genre pop namun Lets Play mengaku tidak anti dengan satu warna musik saja. Bahkan band yang dibentuk pada 3 Januari 2010 dengan formasi Indra (vokal), Iyal (drum), Adis (basis audisional), dan Angga (gitar audisional) ini telah menggarap musik bermacam warna. “Secara keseluruhan kita menciptakan musik bermacam warna, namun khusus single pertama ini kita menyajikan warna pop dengan alasan pertimbangan pasar,” kata Indra. Album perdana band asal Lampung ini memasukkan banyak warna, menurut Lets Play agar dapat memberikan pilihan bagi pendengar. Bagi mereka perbedaan bisa dijembatani dengan musik. Karena itu, mereka siap diajak bermusik dengan warna apa saja.
“Musik bagi kita universal, tidak terbatas hanya satu jenis musik saja. Karena kita berusaha untuk merangkul semua kalangan, sebanyak mungkin, mudah-mudahan pendengar musik suka dengan single perdana kita ini,” harap Indra. Sebelum menamakan diri Lets Play, mereka bernama Jendral Band. Seiring perjalanan musik mereka didukung dengan kesamaan visi akhirnya mereka mantap memasuki dunia industri rekaman dengan memilih bergabung dengan NAGASWARA.
“Kita merasa cocok dan diberikan kebebasan berkreatifitas, apalagi yang kita tunggu, akhirnya kita bergabung,” ungkap Indra. Nama Lets Play bermakna ‘mengajak bermain musik’ yang mengandung filosofi bahwa tanpa musik kehidupan tidak akan berwarna dan tidak memiliki semangat. Sedangkan, kecintaan dengan musik lawas era 80-an membuat kreatifitas mereka tidak pernah menemukan jalan buntu. Namun Lets Play tidak mau dibilang copy cat, sebab mereka mengkombinasikan musik-musik lokal pada masa itu seperti Koesplus dan Good Bless.
“Sekarang musik didukung dengan teknologi modern, jadi kita beruntung menyukai musik era 80-an. Single Jika Kau Jadi Aku ini kita mainkan Pop Ballad,” ungkapnya.
“Jika Kau Jadi Aku” menceritakan tentang sepasang kekasih yang sulit memenuhi keinginan mereka untuk bersatu. Si cowok menginginkan kekasihnya itu untuk menjalankan kehidupan bersama-sama karena betapa berat mencintai seseorang namun tidak dapat melaluinya berdua. “Lagu ini feel-nya dapat banget, sesuai dengan anak muda zaman sekarang dan easy listening,” jelasnya.