Anji memutuskan untuk memilih jadi solois dibandingkan masih bergabung di band yang berjasa membesarkan namanya, Drive.
Keputusan Anji itu tentunya membuat kecewa rekan-rekannya yang lain seperti Dyego, Budi dan Adi. Mereka betul-betul merasa ditinggalkan oleh pelantun Ternyata Cinta, itu.
“Ya sudahlah, Anji lebih memilih untuk karir solonya, kita sih tetap jalan saja,” tutur Adi pasrah.
Adi bersama sisa personel Drive lainnya memilih label Nagaswara untuk melanjutkan karir mereka di musik, masih dengan konsep band.
“Sebenarnya kontrak kita sudah habis untuk 2 album, kemarin juga mau diperpanjang, tapi waktu meeting kita ngomong macam-macam kok gak ketemu-ketemu sama manajemen. Ya sudah kita memutuskan untuk cabut saja,” cerita Adi.
Sejak awal April, sebetulnya Drive minus Anji sudah merapat ke label Nagaswara. Namun keterangan resmi dari pihak Anji baru diberikan kemarin, dan berlanjut dari pihak personel Drive memberikan keterangan resmi hari ini.
Anji memang punya bakat yang luar biasa sebagai musisi yang mampu menciptakan lagu-lagu yang bisa ngehits. Seakan nama besar Anji mengalahkan nama band-nya sendiri, Drive.
Dengan dasar itulah, kemungkinan E-Motion label yang menaungi Drive sebelumnya sangat mendukung keberadaan Anji didalamnya dengan fasilitas dan dana yang cukup untuk Anji berkarya terus.
Mudah-mudahan, dengan pecahnya personel Drive bisa memberikan buah karya yang memberikan warna baru bagi blantika musik Tanah Air. Ya, mereka harus fokus pada out put berupa musik yang berkualitas, dibanding memperpanjang konflik. Memang dinamika band seperti itu bukan? Perpecahan antar personel sudah dianggap manusiawi.