Artist Info
Biography
Spotify
YouTube
Nama sebuah band di mata band Nagaz sangat penting dalam mempengaruhi peruntungan di jagad industri musik tanah air. Big Label Nagaswara adalah nama yang menginspirasi band Nagaz, dari sosok Naga yang besar, kuat dan tangguh.
Band asal Bintaro, Tangerang yang digawangi empat personil yakni, Arya (vokalis), Faizal (drum), Feru (gitar) dan Eky (bass), berharap kesuksesannya seperti label Nagaswara. “Waktu ke sini (Nagaswara, red) namanya bingung. Gue minta pendapat sama Pak Rahayu, jadilah Nagaz,” ujar Arya.
Sebelumnya memang ada beberapa pilihan nama band, akhirnya Arya Cs menjatuhkan pilihan tersebut pada sebuah nama Nagaz. “Gue setuju sama Nagaz karena dilihat dari Label Nagaswara sukses. Kalau dasar filosofinya itu Naga sosok yang besar, kuat dan tangguh,” jelasnya.
Sebelumnya, kata Arya, ia bersama personilnya memiliki band, bernama Cahaya yang terbentuk sejak 2007. Meski memiliki band, menurut Arya, hanya sekedar menyalurkan hobi. Biarpun band-nya sempat menjadi featuring band-band papan atas.
“Dibilang nggak serius tapi serius, ya, tujuannya nikmatin musik aja. Manggung di sana sini, ya buat hobi-lah,” kata Arya.
Arya yang memiliki pengalaman menggarap berbagai jenis musik ini memilih menjatuhkan pilihan dengan merilis single perdana lagu Tutut, bergenre pop lantaran lirik musiknya simple, easy listening, lucu dan cuek. “Tapi kembali lagi biarlah masyarakat yang menilai. Tapi musik ini punya keunikan tersendiri. Mungkin kalau dari lirik semua sama, simpel, cathy. Cuma lirik Nagaz ini lebih ke cuek dan gampang dibawain orang lain. Terus pendapat orang vokal gue beda, suaranya unik,” ungkap Arya.
Sejak SD, Arya yang lahir di Jakarta, 11 Mei 1983 ini sudah bisa memaikan alat musik. Tak heran jika di sela-sela waktu luangnya ia gunakan menerima job menjadi additional band/artis.Arya pernah menjadi featuring penyanyi papan atas, Anang Hermansyah. Beberapa band pendatang baru, tak lepas dari kepiawaiannya memainkan instrumental gitar, yakni band Bintang dan penyanyi solo Shinta Bachir. Bahkan, ia sempat menciptakan lagu untuk artis Asmirandah. Kini usai merilis single Tutut, pada April lalu, Arya tak bisa menerima tawaran menjadi additional. Ini karena kesibukan dan tengah fokus pada band Nagaz. ” Lagi fokus ke Nagaz. Sebagai additional player, gue main cadas bisa, main musik jazz juga,” imbuhnya.
Berawal dari menjadi additional itulah ia masuk industri rekaman pada Big Label Nagaswara. Hanya saja, itu pun tak mulus, ia sempat ditolak satu kali baru akhirnya diterima. “Setelah ditolak, tiga minggu kemudian gue balik lagi. Pertama pas ditolak, gue minta pelajaran industri musik sama Pak Rahayu. Karena sudah mengerti datang lagi, eh, Pak Rahayu menerima musik gue. Pak Rahayu itu kupingnya mewakili jutaan orang,” ucap Arya.
Pada awal mengirimkan demo lagu sebanyak 28 lagu, ada tiga genre, yakni Pop, Rock, dan Melayu. Setelah itu, bikin lagu baru, 4 lagu dikirimkan kembali pada Nagaswara. “Genrenya semuanya pop, sampai akhirnya merilis single lagu Tutut ini,” tutur Arya.
Lirik lagu Tutut, menurut Arya, diangkat dari pengalaman pribadi dan orang lain. Ceritanya ada pasangan kekasih, lantaran sama-sama tak memiliki waktu bertemu, untuk mengobati kekangenannya menelepon sang kekasih, namun telpon tersebut tak diangkat. “Makanya bunyinya Tutut. Emang sekarang banyak kejadian kalau telepon nggak diangkat, beda sama zaman dulu, ada telepon senang banget, diangkat, sekarang nggak begitu,” ungkapnya.
Meski lirik cinta paling akrab masuk di telinga para pendengar, juga mudah dibuat karena bisa dari pengalaman pribadi maupun orang lain, namun band Nagaz sudah memiliki konsep musik yang menggugah semangat.
“Ngebahas lagu cinta memang nggak ada habisnya, menarik. Tapi gue juga ada lagu bukan cinta, semua kalangan lah, tapi judulnya belajar disiplin, mengangkat semangat pribadi, biar juga ngingetin diri sendiri dan orang lain,” ujar Arya.
Penyuka musik luar, Maroon5 ini dalam hal kostum tampil seperti band pada umumnya. M ementingkan kenyamanan, dengan mengenakan kostum casual. Tapi, untuk Arya, ia menyisipkan keunikan dengan mengenakan kupluk warna hitam.”Ya, ada ciri khas, pakai kupluk. Jauh lebih penting suara saya khas banget,” katanya.
Dalam video klipnya, Nagaz menanggadeng model indo, dari Swiss. Dalam klipnya, Nagaz tampil cuek, lincah dan apa adanya. “Ini murni benar-benar gaya dari Nagaz sendiri, nggak ngikutin siapa-siapa. Sesuai dengan lirik lagu yang cuek,” tandasnya.
Saat ini, band Nagaz telah menjaring pengemar sebanyak 1700 di facebooknya yang bernama Nagazband. “Kita selalu update, baru sebulan bikin Facebook,” ungkapnya.