NAGASWARA Official Website

Sebagai solois, boleh jadi Dimas Beck adalah sedikit di antara penyanyi yang memilih lagu-lagu disko. Setidaknya itu terbaca jelas saat presenter, bintang sinetron dan film ini masih bergabung bersama rekan-rekannya di group vokal Bukan Bintang Biasa, hingga berduet bersama Dewi Sandra lewat single “Dansa“. Dan Dimas Beck kelihatannya belum berhenti sampai di situ. Ketika dipercayakan untuk membawakan kembali single lama “Anak Bertanya Pada Bapaknya” milik group Bimbo, Dimas tetap tak dapat melepaskan warna disko yang terlanjur melekat di vokalnya. Lantas benarkah Dimas hanya bermain di jalur disko sesuai karakter vokalnya?

Nyatanya tidak. Untuk single keduanya, Dimas melepas sebuah karya Tengku Syafick berjudul “Mengalah“. Single ini memang berbeda dari lagu-lagu yang pernah dibawakan penyanyi bernama asli Dimas Kahlil Sudoyo Beck itu. Dimas bahkan tanpa sungkan mengungkapkan bahwa di lagu ini dia berubah menjadi mellow.

“Pokoknya beda banget dengan lagu-lagu sebelumnya. Saya suka sekali dengan lagu ini, dan pengen coba. Saya juga berharap dapat berpindah sedikit dari irama-irama yang ngebeat,” kata Dimas.

Tidak berbeda jauh dari karya-karya Shafick, single ini pun mengalir penuh romantisme. Semula, Syafick tidak hendak memberikan lagunya kepada Dimas Beck. Namun, karena Dimas terlanjur jatuh hati dengan “Mengalah”, berkali-kali ia meminta agar Syafick memberikan lagu tersebut kepada dia. Single ini sendiri berakar pada persoalan cinta. Terkadang, untuk cinta, seseorang harus mengalah.

“Jujur, saya tertarik pada kekuatan refrain lagu ini soal kita terkadang kita harus mengalah tadi,” tutur Dimas Beck.

Sementara, penggarapan musik “Mengalah” dipercayakan kepada Andi Ryanto. Meski dilengkapi dengan orkestrasi, Dimas menjanjikan single ini mudah diterima dan tidak berat. Bagi Dimas Beck, kehadiran single ini menjadi semacam pemenuhan atas segala harapannya.

“Lihat saja, sejak awal saya ngotot mendapatkan lagu Syafick. Dan saya dapat. Kemudian saya menginkan musiknya digarap Andi Ryanto, juga terpenuhi. Terakhir harapan agar video klip ini dibuat di Bromo, juga jadi kenyataan. Mudah-mudahan bisa diterima penikmat musik,” urai Dimas serius.